Plat Merah | Jakarta - Petani di kapubaten Ponorogo, Jawa Timur, mengaku sangat kecewa karena tidak jadi mendapatkan bantuan 1.300 unit traktor tangan dari pemerintah yang telah dijanjikan langsung oleh Jokowi. Pasalnya, traktor-traktor tersebut ditarik kembali oleh Pemerintah dengan alasan itu hanya merupakan upacara simbolis.
Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, penarikan kembali bantuan traktor tangan oleh pemerintah dengan dalih sebagai simbolis saja tidaklah tepat. Pasalnya, statement Jokowi kepada media saat itu adalah tidak ada penarikan kembali traktor-traktor tersebut.
“Masyarakat sudah cerdas menilai, jika Jokowi hanya memanfaatkan petani untuk pencitraan saja dan ingin mencari sensasi tidak akan laku lagi. Coba ingat-ingat segala macam janji palsu yang sudah diucapkan Jokowi, mulai dari kartu sampai traktor sama saja semua hanya simbolis. Gemar manusia ini memberi harapan palsu pada rakyat.” tegas Panji melalui press rilisnya yang diterima redaksi Plat Merah, Kamis 19 Maret 2015.
Akibat dari penarikan traktor tersebut saat ini kaum petani kehilangan kepercayaan kepada Jokowi. “Seharusnya kalau memang belum bisa dibagikan, jangan lah dipamerkan dulu. Itu tidak bijaksana, bayangkan kalau anda seorang anak kecil diberi mainan lalu diambil lagi, apa tidak sakit hati? Mudah-mudahan atas peristiwa ini mata masyarakat terbuka bahwa Jokowi memang presiden sinetron yang hanya gemar pencitraan” tutup Panji. (Lucky)
No comments:
Post a Comment