Plat Merah | Jakarta - Kebebasan masyarakat untuk mengunggah video, foto dan berkomentar di
media sosial banyak dimanfaatkan oleh netizen untuk mengkritisi kinerja
Polisi, ini positif jika digunakan untuk mengawasi kinerja anggota
Polri yang “nakal” dilapangan, namun demikian bagaimana jika video, foto
dan komentar yang diunggah oleh netizen tersebut mengada-ada atau tidak
sesuai dengan fakta? Sedangkan opini negatif terhadap Polri telah berkembang dan masyarakat telah disesatkan dan dirugikan dengan adanya video/foto dan komentar tersebut?
Untuk menghindari hal tersebut, Polisi pun akan merekam video penilangan, khususnya saat menghadapi pelanggar yang melawan. Demikian hal tersebut diunggah Fans Page Divisi Humas Mabes Polri, Selasa (31/3/2015)
Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan Polisi akan merekam pelanggar yang ketika dilakukan penindakan namun melawan.
Perekaman itu bertujuan untuk membuktikan bila ada tudingan-tudingan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan Apalagi, pelanggar yang melawan biasanya beralibi macam-macam, misalnya anak jenderal atau salah satu anggota Kepolisian dan ini sangat merugikan Polri.
AKBP Hindarsono mengatakan "Jadi kalau Polisi punya video kan enak konfirmasinya. Ini sudah mulai dijalankan,".
Video itu bisa dijadikan bukti bila terjadi insiden-insiden seperti yang terjadi belakangan ini. Misalnya, kasus Polisi ngomel di bus Transjakarta yang sempat menghebohkan media sosial beberapa waktu lalu.
Setelah petugas maupun sopir bus Trans Jakarta diperiksa, ternyata bus Transjakarta sempat keluar dari jalurnya dan hampir menyerempet pengendara sepeda motor.
Niatnya Polisi masuk ke dalam bus Trans Jakarta untuk meminta surat-surat, tetapi Polisi itu justru terpancing dan mengeluarkan kata-kata yang keras kepada penumpang. (Sumber)
Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan Polisi akan merekam pelanggar yang ketika dilakukan penindakan namun melawan.
Perekaman itu bertujuan untuk membuktikan bila ada tudingan-tudingan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan Apalagi, pelanggar yang melawan biasanya beralibi macam-macam, misalnya anak jenderal atau salah satu anggota Kepolisian dan ini sangat merugikan Polri.
AKBP Hindarsono mengatakan "Jadi kalau Polisi punya video kan enak konfirmasinya. Ini sudah mulai dijalankan,".
Video itu bisa dijadikan bukti bila terjadi insiden-insiden seperti yang terjadi belakangan ini. Misalnya, kasus Polisi ngomel di bus Transjakarta yang sempat menghebohkan media sosial beberapa waktu lalu.
Setelah petugas maupun sopir bus Trans Jakarta diperiksa, ternyata bus Transjakarta sempat keluar dari jalurnya dan hampir menyerempet pengendara sepeda motor.
Niatnya Polisi masuk ke dalam bus Trans Jakarta untuk meminta surat-surat, tetapi Polisi itu justru terpancing dan mengeluarkan kata-kata yang keras kepada penumpang. (Sumber)
No comments:
Post a Comment