Plat Merah | Jakarta - Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, pemerintah jangan sampai terkesan ingin menutupi berbagai permasalahan di dalam negeri dengan membesarkan isu ISIS.
Pasalnya, banyak urusan dalam negeri yang harusnya lebih menjadi perhatian utama publik dibanding mengurusi isu besar yang belum tentu kejelasannya.
"Sebagai masyarakat tugas kita cukup mempercayakan hal tersebut kepada yang berwenang menangani, kita sudah punya TNI dan Polri serta ada BNPT yang specialisasinya dibidang tersebut, jadi tidak perlu lah hal semacam itu dibesar-besarkan", tegas Jajat memalui press rilis yang diterima redaksi Plat Merah, Senin (23/3/2015).
Jajat menambahkan, banyak isu penting di dalam negeri yang harusnya menjadi perhatian utama publik terkait dengan kebijakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti inkonsistensi ucapan Jokowi beserta kabinetnya terkait swasembada pangan, kemarin bilang tidak impor beras sekarang mengeluarkan inpres yang salah satu poinnya memperbolehkan impor beras, justru dengan begitu malah terkesan Jokowi tidak percaya terhadap kinerja para menterinya.
"Negara negara besar seperti Amerika untuk menutupi kegagalan pemerintahannya cenderung lebih suka memakai cara dengan membuat isu besar seperti pada rezimnya Presiden Bush yang lebih memilih perang di Timur Tengah, padahal kondisi di dalam negerinya mengalami krisis besar. Tidak perlu lah kita tiru-tiru cara Amerika". tegas Jajat.
Pasalnya, banyak urusan dalam negeri yang harusnya lebih menjadi perhatian utama publik dibanding mengurusi isu besar yang belum tentu kejelasannya.
"Sebagai masyarakat tugas kita cukup mempercayakan hal tersebut kepada yang berwenang menangani, kita sudah punya TNI dan Polri serta ada BNPT yang specialisasinya dibidang tersebut, jadi tidak perlu lah hal semacam itu dibesar-besarkan", tegas Jajat memalui press rilis yang diterima redaksi Plat Merah, Senin (23/3/2015).
Jajat menambahkan, banyak isu penting di dalam negeri yang harusnya menjadi perhatian utama publik terkait dengan kebijakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti inkonsistensi ucapan Jokowi beserta kabinetnya terkait swasembada pangan, kemarin bilang tidak impor beras sekarang mengeluarkan inpres yang salah satu poinnya memperbolehkan impor beras, justru dengan begitu malah terkesan Jokowi tidak percaya terhadap kinerja para menterinya.
"Negara negara besar seperti Amerika untuk menutupi kegagalan pemerintahannya cenderung lebih suka memakai cara dengan membuat isu besar seperti pada rezimnya Presiden Bush yang lebih memilih perang di Timur Tengah, padahal kondisi di dalam negerinya mengalami krisis besar. Tidak perlu lah kita tiru-tiru cara Amerika". tegas Jajat.
No comments:
Post a Comment