Foto: ilustrasi |
Kebiasaan buruk itu, bahkan dia lakukan di depan korbannya tanpa malu. Warga yang muak dengan kebiasaan Oge, lalu melaporkannya ke kantor polisi. Tidak hanya itu, warga yang geram juga ingin memukulinya.
Dua dari sekian wanita korban Oge, yang datang mengadu di Polresta Manado adalah Yane (27) dan Welma. Menurut Yane, dirinya sudah menjadi korban intip Oge sejak 2010 hingga saat ini.
"Pada 2010 lalu. Saat itu saya baru saja mandi dan handuk masih melilit dibadan saya tanpa pakaian dalam. Tiba-tiba saja Oge muncul entah dari mana, dan langsung menarik handuk saya hingga terlepas. Bukannya lari, dia malah memegang kemaluannya. Untungnya, saat itu saya berteriak keras dan Oge pun lari," ujar Yane, kepada wartawan, Kamis (19/3/2015).
Kelakuan Oge itu, kata dia, meski sudah diketahui warga setempat namun masih kerap diulanginya.
"Usai saya pergok Oge 2010 lalu, akhir-akhir ini masih sering saya lihat Oge di sekitar rumah saya, dan warga lain jalan tanpa terlihat ada tujuan. Sasarannya hanya kamar mandi atau kamar tetangga," jelas Yane.
Sementara korban lainnya, Welma mengatakan, Oge memang sudah terkenal di kampung sebagai raja intip dan onani. Namun tak pernah dipergoki orang banyak.
"Saya pernah menjadi korbannya. Saat itu saya habis mandi, tiba-tiba Oge muncul di hadapan saya sambil onani. Kurangajar," kesal Welma.
Atas kejadian tersebut, kedua korban yang datang melapor dan mengadukan Oge ke Polresta Manado. Mereka berharap Oge segera ditangkap sebelum banyak korban lainnya yang berjatuhan.
"Jika Oge tidak segera ditangkap. Jangan salahkan kami jika dia dihajar massa saat ditemukan mengintip atau onani lagi dihadapan para wanita di kampung kami," harap kedua korban mewakili sejumlah korban lainnya.
Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan, laporan korban sudah diterima. "Langkah hukumnya kami lihat saja nanti setelah pelaku ditemukan," pungkas Sunarto.
(sn)
No comments:
Post a Comment