Plat Merah | JAKARTA - Puluhan elemen Relawan Jokowi yang berkumpul menyatukan pendapat
bagaimana mengawal Tri Sakti dan Nawacita, mendesak Jokowi segera mengadakan reshuffle, agar kinerja Kabinet Kerja
sesuai harapan rakyat.
"Sumber masalah adalah kualitas menteri yang jauh
dari harapan, lalu diperburuk komunikasi tidak baik antara pemerintah dengan
partai pengusung," kata Ramboen Tjahjo dari Seknas Jokowi, dalam
silaturahmi 31 elemen Relawan dengan PDI Perjuangan, di Jakarta Sabtu (18/4).
Soal "penumpang gelap," disampaikan Kasino dari
Alumni Perguruan Tinggi. Apabila sinyalemen ini benar, maka Jokowi harus
"membersihkan" mereka melalui reshuffle
kabinet. Popularitas yang terus merosot sudah bukti valid, ada yang tidak
beres.
"Harga-harga barang kebutuhan terus naik, daya beli
masyarakat menurun drastis. Pada saat bersamaan, popularitas Jokowi-JK terus
menurun. Ini mengkhawatirkan, perlu langkah konkret," kata Hendrik Sirait
dari Almisbat.
Ke-31 perawakilan elemen Relawan yang hadir, selih-berganti
memberi pendapat. Pendapat utama, bagaimana mengawal pemerintahan Jokowi-JK.
Hal ini tidak bisa dilepaskan dari kualitas menteri. Maka yang tidak kompeten,
harus diganti.
"Sampai sejauh ini, dua pendapat yang terus
mengemuka, yaitu soal reshuffle dan
dugaan adanya 'Trio Macan' menjalankan agenda sendiri yang malah membahayakan
Jokowi," kata Sihol Manullang dari BaraJP, yang bertindak sebagai
moderator.
Deddy Sitorus dari PDI Perjuangan, memberi telaah
terhadap situasi terkini. Ada upaya pihak tertentu
merusak hubungan baik antara Relawan dengan Jokowi, Relawan dengan partai
pengusung, juga antara Jokowi dengan partai.
"Bagi
PDI Perjuangan, pemerintahan Jokowi JK adalah soal hidup mati. Kalau Jokowi
gagal, kesalahan utama dialamatkan kepada PDIP sebagai pengusung utama. Maka
keberhasilan Jokowi adalah harga mati," tegasnya.
PDIP
memandang, hubungan baik dengan pemerintah harus berdasar gagasan besar memajukan
rakyat melalui program Nawacita. PDIP juga memandang Relawan sebagai kekuatan
yang jangan dikooptasi, justru didorong dalam posisi membela Jokowi.
"Sudah
ada eksperimen membenturkan Relawan dengan PDIP, namun ternyata gagal. Relawan
juga memiliki kesadaran dan kepekaan sendiri, sehingga upaya semacam itu justru
melecehkan Relawan karena menyangka Relawan tidak punya daya analisis,"
kata Amar, Alumni (ITB).
"Tidak
banyak waktu lagi buat Jokowi untuk segera membenahi situasi. PDIP pun jangan
lagi menunggu terlalu lama, bagaimana sebagai pemenang pemilu harus proaktif mengembalikan
kepercayaan rakyat," ujar Roy Maningkas dari BaraJP.
Kasino
mengusulkan pertemuan antara Relawan dengan Megawati Soekarnoputri, supaya
Relawan mendengar langsung bagaimana PDIP mengawal Jokowi. "Ini bukan soal
kooptasi, tak ada kaitan dengan itu, tapi bagaimana mengawal Jokowi,"
tandasnya.
Adian
Napitupulu (Pospera), berpendapat sama dengan Kasino. Bukan hanya dengan
Megawati, juga mengundang anggota Kabinet Kerja, supaya Relawan bisa mendengar
klarifikasi atas kinerja yang memperburuk perekonomian.
Semua
elemen Relawan sepakat menjalin komunikasi intensif, agar kepercayaan rakyat
terhadap pemerintahan Jokowi naik kembali. (dd)
No comments:
Post a Comment