Plat Merah | JAKARTA
- Membocorkan siapa penulis pidato Jokowi sebagai
Kepala Negara RI yang berbicara dalam pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA),
adalah tindakan merendahkan negara. Masalah ini harus diusut.
"Kalau
pun ada yang menulis pidato, pasti hanya membahasakan pemikiran Jokowi termasuk
Tri Sakti dan Nawacita. Jangan ada yang menganggap diri hebat. Ini
mempermalukan bangsa," tegas Sihol Manullang, Ketua Umum Barisan Relawan
Jokowi Presiden (BaraJP) di Jakarta Kamis (23/4).
Sihol
sangat menyesalkan siapa saja yang membocorkan bahwa dirinya ikut menulis
pidato Jokowi. "Jokowi bicara sebagai kepala negara. Para kepala negara
sahabat di KAA masih di sini, koq sudah
ngomong siapa penulis pidato?" katanya dengan nada tanya.
"Kalau
saja Indonesia negara diktator, membocorkan siapa penulis pidato kepala negara,
mungkin sudah dianggap sebagai tindak kriminal yang membocorkan rahasia negara.
Jangankan di negeri diktator, di negeri demokrasi pun ini sudah keterlaluan,"
tegasnya.
BaraJP
meminta kepada siapa saja yang berbicara kepada pers sebagai dirinya penulis
pidato, hendaknya memberi klarifikasi kepada publik. " Ini bukan soal
Jokowi semata, tapi sudah soal bangsa. Keterlaluan," tukasnya.
Pidato
resmi Jokowi di KAA, adalah sikap bangsa, jadi bukan soal siapa yang menulis.
Siapa penulis pidato Ketua DPR, menteri, Ketua RT/RW, tidak pernah diungkap.
"Penulis pidato Presiden RI malah dibocorkan. Hebat benar,"
pungkasnya.
Dari
rangkaian pemberitaan siapa penulis pidato Jokowi, diungkap oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Wartawan kemudian
meminta komentar dari Kepala Staf Presiden Luhut B Panjaitan. "Lingkaran
Istana Presiden rupanya gemar bocor-bocoran,"
pungkas Sihol. (dd)
No comments:
Post a Comment