Plat Merah | Jakarta - Direktur Eksekutif Nurjaman Center
for Indonesian Democracy (NCID) mengkritik keras pendukung Jokowi yang
terbutakan matanya. Jajat menjelaskan akhir-akhir ini pendukung Jokowi
kembali gencar melakukan penggiringan opini yang sesat.
“Saya kemarin sedang browsing di forum-forum lalu tidak
sengaja melihat sebuah ulasan tentang subsidi BBM. Dikatakan oleh sang
pendukung Jokowi tersebut subsidi BBM dicabut untuk alasan infrastruktur sudah
benar. Ini sesat, karena seperti kata Pak SBY, kita tidak boleh mengorbankan
rakyat apalagi sudah ada dana yang memang dialokasikan untuk pembangunan.
Apalagi setelah mencabut subsidi pun, program pemerintah tetap macet. Sudahlah
ini kan sudah bukan masa Pemilu, tidak perlu lagi kita memikirkan citra sampai
akhirnya terbutakan.” Tegas Jajat melelui press rilisnya yang diterima redaksi Plat Merah, Rsbu A(22/4/2015) sore.
Jajat lanjut menghimbau pendukung Jokowi agar tidak
melakukan hal-hal seperti itu hanya untuk mempertahankan gengsi atau citra
Jokowi. Ia berkata saat ini yang paling penting adalah kepentingan rakyat, dan
itu yang harus dibela, bukan malah memuja satu orang layaknya Tuhan.
“Kebijakan Jokowi jelas lalim, subsidi BBM yang dicabut
tanpa perencanaan akhirnya membawa malapetaka. Saat ini pemerintah tidak punya
kontrol terhadap pasar, dan akhirnya mematikan banyak aktifitas ekonomi. Memang
kita harus belajar untuk menghilangkan subsidi BBM yang jumlahnya besar namun
itu harus dilakukan berkala dan terencana. Saat ini Indonesia belum bisa
menerima hal tersebut, oleh karena itu seharusnya Jokowi fokus menambal
anggaran bocor dan yang tidak jelas, untuk direbut kembali dan dilalokasikan
bagi kepentingan rakyat.” Tutup Jajat.
No comments:
Post a Comment