Plat Merah - Direktur
Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat
Nurjaman mengatakan keadaan Indonesia genting karena Jokowi kembali
gagal menunjukan kualitas sebagai pemimpin. Seperti diketahui
sebelumnya, Jokowi mengatakan ia tidak tahu menahu tentang penunjukan
Budi Gunawan sebagai Wakapolri. Namun, yang menarik adalah adanya
perbedaan pernyataan antara Presiden Jokowi dengan Wapres Jusuf Kalla
mengenai mengangkatan tersebut. Pasalnya, Jokowi mengatakan tidak tahu,
tapi Jusuf Kalla (JK) mengatakan Presiden juga tidak keberatan.
"Saya
rasa tidak mungkin seorang Jokowi tidak mengetahui penunjukan
Wakapolri. Selain pernyataan Wapres, kita juga harus mengingat bahwa
Wakapolri ditunjuk oleh Dewan Kebijakan dan Kepangkatan Tinggi
(Wanjakti). Baik anggota Wanjakti dan Kapolri, keduanya pasti sering
bersinergi dan berinteraksi dengan Presiden. Oleh karena itu, mustahil
seorang Jokowi tidak tahu tentang penunjukan ini, saya kira ini hanyalah
cara Jokowi untuk mengelabui persepsi masyarakat," tegas Jajat.
Jajat
menambahkan, terkait dengan penunjukan BG sebagai Wakapolri, ini
merupakan strategi paling tepat untuk bisa menempatkan orang-orang yang
dianggap berjasa serta merupakan orang dekat Megawati untuk menduduki
jabatan strategis. Pasalnya, sudah pasti ini dilakukan by design, sangat
mustahil dari banyaknya nama jenderal bintang 3 di Polri yang keluar
hanya nama Komjen BG.
“Ini
seperi lanjutan, jika kemarin Jokowi bilang "I don't read what i sign"
maka kali ini lebih cocok dikatakan bahwa Jokowi tidak tahu apa yang
terjadi di negerinya alias "I don't know what happen". Situasi ini hanya
bisa digambarkan oleh satu kata, parah!" tutup Jajat.
No comments:
Post a Comment