Plat Merah | Selayar, Sulsel - Pemadaman lampu PLN pada malam hari
diperkirakan rata–rata dari pukul 18:00 – 22:00 wita secara bergiliran membuat
masyrakat Selayar kecewa. Hal ini diduga pelayanan PLN tidak professional
karena permadaman bukan baru kali ini terjadi tapi sudah bertahun–tahun.
Penelusuran Pkat Merah di lapangan, dalam setiap tahunnya mengalami
pemadaman bergiliran berbulan–bulan lamanya sehingga masyrakat Selayar umumnya
kecewa berat sehingga memunculkan dugaan–dugaan negatif terhadap kesiriusan
pelayanan PLN Selayar. Seperti yang diungkapkan Muh Juki Kepala dusun Tonjo
kepada wartawan, dirinya sangat kecewa akibat seringnya terjadi pemadaman PLN karena
diduga mesin PLN Selayar adalah mesin bekas.
Kepala UPTD Tangkala H. Najib sewaktu ditemui beberapa waktu lalu, saat wartawan
menanyakan tentang pemadaman bergilir H. Najib mengatakan bahwa mesin di Tangkala
ada tujuh ( 7 ) unit mesin, satu unit mesin sewa ( swasta) setiap mesin
memiliki power seribu watt sedangkan kebutuhan selayar 5000 watt tiga (3) mesin
mengalami kerusakan serius termasuk mesin sewa mengalami kerusakan sehingga dengan
secara terpaksa harus dilakukan pemadaman bergilir sambil menunggu suku cadang
dari Jerman.
“Diperkirakan pemadaman ini sampai bulan puasa,” ungkap H.Najib.
Sama halnya pemilik toko Surya Baso Poa dan pemilik toko lain di kompleks
pertokoan mengatakan, “seringnya terjadi pemadaman bergilir sangat merugikan
kami sampai jutaan rupiah permalam dengan secara terpaksa tokonya ditutup
karena sepi pembeli“.
Sementara ketua DPW LSM LIDIK Sulsel Imran Hasan sangat menyesalkan
seringnya terjadi pemadaman bergilir karena merugikan masyrakat Selayar,
utamanya pengusaha photo copy, warung makan, warung kopi serta merusak barang
elektronik. Selain itu ketua LSM LIDIK mempertanyakan penggunaan BBM bahan
Bakar Minyak PLN. (MJ)
No comments:
Post a Comment