Plat Merah | Jakarta - Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy
(NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, ketidakpuasan publik terhadap kinerja
pemerintahan Jokowi salah satu penyebabnya adalah buruknya kinerja dari menteri
dijajaran kabinet kerja. Pasalnya dalam setiap kesempatan Jokowi sendiri selalu
mengatakan jika terjadi sesuatu silahkan tanya sama menterinya jangan tanya
saya.
Melalui press rilisnya yang dikirim ke redaksi Plat Merah, Selasa (21/4) Jajat menilai, adanya isu reshuffle adalah salah satu solusi
terbaik untuk memperbaiki kinerja pemerintahan. Sebagai Presiden Jokowi
mempunyai kewenangan untuk mereshuffle menteri dalam kabinetnya, Jokowi bisa
belajar dari mantan Presiden SBY mengenai langkah cepat beliau dalam
mereshuffle kabinetnya yang dianggap kinerjanya kurang dalam waktu enam bulan.
“Keberanian Jokowi dalam mereshuffle kabinet akan menunjukan
keseriusannya dalam menangani berbagai
permasalahan bangsa. Pasalnya, public sudah menilai langsung bagaimana kinerja
menteri dalam kabinet Jokowi. Jika tidak mau melakukan reshuffle menteri
berdasarkan hasil sebuah survei, jangan lupa Jokowi bisa jadi Presiden juga
berdasarkan hasil survei”, tegas Jajat.
Jajat menutup, kemungkinan kendala yang akan dihadapi oleh
Jokowi adalah partai-partai pendukungnya dalam pemerintahan. Namun, disini akan
terlihat apakah Jokowi sebagai Presiden mampu mengedepankan kepentingan rakyat
atau mempertahan orang-orang dalam kabinetnya berdasarkan titipan partai.
No comments:
Post a Comment