Foto : Aldo/platmerah.co.id Endah bersama bapak Gatot menggelar lapak bahan batu cincin |
Platmerah | Tanjung Enim, SUMSEL - Banyak cara untuk memenuhi kebutuhan hidup, asal mau berusaha, ada kemauan dan mau bersabar pasti ada jalannya. Setidaknya hal itu dapat di contoh dari perjuangan seorang Endah (18), Gadis berparas sederhana bersama sang bapak Gatot (62), yang ikut mendampingi putrinya dalam menggelar lapak di pinggir jalan menuju pasar baru Bantingan,Tanjung Enim,Kabupaten Muara Enim.
Tidak banyak kata yang keluar dari mulut Endah ketika wartawan media on line platmerah ini mencoba mengajak nya berbincang. Hanya senyum dan sedikit kata yang ia ucapkan, sembari melayani para pembeli bahan batu yang silih berganti menghampiri lapaknya.
Begitu pun ketika wartawan ini mau mengambil fotonya, ia pun nampak malu dan menghindari jepretan camera wartawan yang akan mengambil gambarnya. Barulah setelah itu, bapak nya sedikit menghampiri wartawan ini, sembari berbisik dengan mengatakan bahwa anak nya mungkin agak sedikit grogi dengan camera, tapi dia sebetulnya tidak malu orangnya.
Menurut Gatot orang tua Endah, dirinya sengaja mengajak putrinya berjualan bahan batu cincin, sembari secara tidak langsung ingin mengajari putrinya agar tidak bersikap malu dan bisa tahu bagaimana cara mencari uang dengan jalan yang halal dan tidak memelas kepada belas kasih orang lain. Selain dari pada itu juga lanjut Gatot, karena tuntutan hidup demi memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari. Di mulai sejak matahari terbit menjelang pagi dirinya berangkat dari rumahnya yang berlokasi lumayan jauh dari pasar Tanjung Enim, tepatnya di lingkungan Aska Agung Dusun IV RT 25 Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim,bersama putrinya yang nomor 6 dari 7 bersaudara.
"Ya nak, baru setengah bulan lebih ini bapak mencoba peruntungan berjualan bahan batu cincin, mumpung lagi booming. Sehari-hari saya sebetulnya bertani kangkung,genjer dan ubi kayu. Dulu sempat ngojek tapi sepi dan motor di tarik oleh dealer," keluhnya dengan mimik sedih.
Masih kata Gatot, sebetulnya putri nya itu tamatan SMK dan baru mengganggur sejak 1 tahun terakhir ini, makanya ia ajak berjualan untuk mengisi kekosongan sambil mengajari nya mencari peluang untuk usaha. Ketika di tanya bahan bongkahan batu yang ia jual berasal dari mana? Menurut lelaki yang sudah lanjut usia ini, bahan batu yang ia jual ini di datangkan langsung dari kota Lubuk Linggau.
"Kebetulan ada keponakan di Lubuk Linggau. Jadi dia yang punya modal dan menyuruh saya untuk menjualkan bahan batu nya jadi nanti bagi dua keuntungan," ujarnya.
Ada pun harga dan jenis bahan batu yang di jual ujarnya, bervariasi mulai dari potongan batu dengan harga 5 ribu rupiah hingga 50 puluh ribu rupiah. Jenis batunya sendiri ada macam-macam diantaranya, badar lumut,solar,lavender,badar perak,kecubung air,sunkis,teratai merah dan putih,bungur dan lain sebagainya. Juga di jual batu cincin yang sudah jadi tanpa gagang dengan harga100 ribu rupiah dan yang sudah bergagang di jual dengan harga 200 ratus ribu rupiah,"pungkasnya. (@ldo-PM)
No comments:
Post a Comment