Plat
Merah | SERANG BANTEN - Hanya bilang “ ya itu sudah buat”. Itulah sekelumit
kata-kata yang diucapkan Nurhayati, mantan Kepala Sekolah Dasar Sipanjang
Kecamatan Tanara Kabupaten Serang, saat
ditanya terkait laporan Pertanggungjawaban Biaya Operasional Sekolah
(BOS) Tahun anggaran 2013-2014 yang saat itu masih dijabatnya sebagai Kepala
Sekolah SDN Sipanjang.
Nurhayati yang sekarang menjadi Kepala sekolah SDN Cikeli
enggan sesekali mengeluarkan statemen terkait pertanyaan Wartawan yang diduga
belum melaporkan Pertanggungjawaban (LPJ), lebih memilih diam, “ Pak saya mau
ke kantor UPT, ada perlu,” tukasnya saat disambangi di ruang kerjanya belum lama
ini.
Menyikapi persoalan tersebut, Heri Sahiri, Kabid Investigasi
LSM GRAM angkat bicara. "Kalau terlambat itu kemungkinan adanya rekayasa SPJ. Sebab, mengapa tidak tepat waktu buat SPJ nya,dan hal itu perlu
dipertanyakan. Hal tidak mungkin spj itu dibuat sampai
terlambat,kalau terlambat sudah patut diduga ada hal rekayasa dalam penyusunan
SPJ,” ungkap Heri.
Dikatan heri, pihaknya akan terus menelusuri terkait persoalan
ini sampai ada tindakan dari Dinas terkait karena ini menyangkut penggunaan
uang negara yang patut diawasi LSM, Wartawan baik Maupun Masyarakat Pada
Khususnya, tegasnya.
Terpisah, Yani, Staf Dindik yang menangani penggunaan BOS di
Tingkat SD Kabupaten Serang mengatakan, bahwa pengawasan BOS didaerah cukup
lemah, karena yang melakukan pengawasan adalah pihak pusat.
“Di daerah
pengawasannya lemah, apalagi sekarang pihak sekolah mengirimkan laporan
penggunaan dana BOSnya ke pusat,” akunya.
Jadi, Kata Yani, pihaknyah hanya melakukan pengawasan seperlunya dan tidak ada kewenangan untuk
mengontrol lebih jauh.
“Yang melakukan
adalah pihak pusat untuk lebih dan laporannya ada di sekolah bukan di dinas,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment