Thursday, March 12, 2015

Rupiah tembus Rp 13.000 per 1 Dollar! Apakah ekonomi Indonesia masih aman?

Saat ini beberapa pengamat dan media mengatakan bahwa ketika hari ini nilai tukar Rupiah tembus Rp 13.000,- maka situasi seolah-olah telah menyerupai situasi krisis ekonomi tahun 1998.

Benarkah demikian? Lalu bagaimana Fluktuasi Rupiah dari zaman Soeharto, Habbibie, Gus Dur, Megawati, Sby dan Jokowi? Mari kita cermati :

Pada tahun 1997 pemerintah Soeharto mematok nilai tukar Rupiah pada angka Rp 2.500. Pada Januari 1998 Pemerintah memtok Rupiah di angka Rp 4.000,- namun pada 22 Januari 1998 Rupiah justeru tembus melewati Rp 17.000,-

Pada pemerintahan Habbie dan Gus Dur Fluktuasi Rupiah juga masih tidak stabil bahkan dalam era pemerintahan Gus Dur Rupiah sempat menyentuh Rp 15.000,-

Pada akhir masa pemerintahan Megawati nilai tukar Rupiah stabil di kisaran Rp 8.000 per 1 dollar.

Di era pemerintahan SBY, Rupiah juga naik turun. Pada Agustus 2005 Rupiah sudah naik Rp 2.000 dari akhir 2004 dan melewati Rp 10.000,- Pada 26 November 2008 bahkan sempat mencapai Rp 12.900,- per 1 dollar yg kembali terulang pada bulan November 2013. Di akhir pemerintahan Sby, 20 Oktober 2014 nilai tukar Rupiah berada di angka Rp 12.041,-

Di hari pertama pemerintahan Jokowi Rupiah berada di angka Rp 12.041 dan pada hari ini tembus ke angka Rp 13.156,-

Jadi jika kita membandingkan nilai tukar Rupiah di 6 pemerintahan maka situasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar hari ini walaupun dalam 4 bulan naik Rp 1.115,- menjadi Rp 13.156,- tampak bukan sesuatu yg mengkhawatirkan dan sungguh jauh berbeda dgn fluktuasi nilai tukar Rupiah di tahun 1998 yang dalam hitungan hari melonjak sebesar Rp 13.000 yaitu dari Rp 4.000,- menjadi Rp 17.000,-

Semoga informasi ini bermanfaat.

Adian Napitupulu, Sekjend PENA 98

No comments:

Post a Comment

Personil Plat Merah

Personil Plat Merah

Text Widget

Mohon Maaf !

Sehubungan Website utama kami www.platmerah.co.id
dan www.beritaplatmerah.com sedang dalam perbaikan sehingga tampilannya belum sempurna,
maka untuk sementara berita-berita ditampung di blog ini.

Terima kasih