Sunday, April 20, 2014

Pengamat : Pasangan Muda Lahirkan Matahari Kembar

Platmerahnews - Calon Presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Jokowi Widodo makin santer diberitakan akan memilih politisi Senior Jusuf Kalla sebagai calon Wakil Presiden untuk mendampinginya pada pilpres 9 Juli mendatang.
 
Menguatnya duet Jokowi-JK ditandai dengan banyaknya survei yang menunjukkan elektabilitas pasangan ini akan memenangi pilpres dengan satu putaran saja.
 
Cyrus Network menyebutkan dengan simulasi 3 pasang Capres-Cawapres, duet Jokowi-JK akan memperoleh suara sebesar 52,8%. Survei yang dilakukan dalam kurun Februari-Maret 2014 tersebut juga mensimulasikan dua pasang Capres-Cawapres, lagi-lagi Jokowi-JK keluar sebagai pemenang dengan perolehan 57,3%
 
Antusiasme masyarakat menyambut bakal duet Jokowi-JK pun sangat tinggi, terlihat dengan beredarnya stiker Jokowi-JK yang merupakan wujud dari harapan publik pada perpaduan pemimpin muda dan negarawan senior. Duet Jokowi-JK juga sempat menjadi trending topic di jejaring sosial Twitter.
 
Aan Rukamana pengamat politik dan kenegaraan Universitas Paramadina pun idem dengan sejumlah fakta keunggulan Jokowi-JK yang diperlihatkan oleh sambutan masyarakat dan survei. Ia mengatakan, kuatnya pasangan ini akan membawa banyak manfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan. Aan tak setuju, dengan pendapat pengamat yang khawatir dengan JK yang lebih senior dari Jokowi.
 
“Kalau  kelemahan pastilah tidak ada yang sempurna. Tapi kalau bicara azas manfaat, JK akan lebih banyak manfaatnya bila mendampingi Jokowi.” Tukas pria yang akrab disapa Kang Aan saat berdiskusi virtual melalui Google Hang Out (21/4/2014).
 
Senioritas JK, lanjut Aan, akan menumbuhkan kepercayaan diri yang tinggi bagi Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan dan menjaga keutuhan negara yang menjadi tempat bernaung ratusan juta penduduk.
 
“Pengalamannya (JK) sebagai senior justeru memperkuat rasa percaya diri Jokowi memimpin NKRI yang luas, jumlah penduduknya 250 juta jiwa dengan aneka problematika. Jokowi akan lebih berani bermanuver  karena didampingi figur berpengalaman,” ucapnya.
 
Aan juga menekankan negara ini membutuhkan lompatan yang luar biasa untuk mengejar ketertinggalan di berbagai bidang demi tercapainya Indonesia hebat yang membawa kesejahteraan masyarakat. Sebagai Capres populer,Jokowi dianjurkan untuk memilih Cawapres mumpuni yang mampu menopang kerjanya secara kuat untuk menciptakan perubahan besar.
 
“Kalau Jokowi ingin menjadikan Indonesia Hebat, dia butuh booster perubahan yang bisa membantu menggerakkan terjadinya perubahan besar,” kata Ketua Program Studi Falsafah dan Agama Universitas Paramadina itu.
 
Aan mencontohkan, Obama yang seumuran dangan Jokowi tak segan memilih Joe Biden yang juga sebaya dengan JK sebagai Wakil Presiden dari tokoh senior yang sangat berpengalaman dan mempunyai kemampuan tinggi dalam melakukan lobi-lobi politik guna memuluskan program-program pro rakyat dari pemerintah.
 
Aan yakin dengan pengalaman Jokowi sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, ia tak akan sungkan berbagi tugas secara jelas dan terarah dengan JK.
 
“Hal yang sama dilakukan oleh Obama dengan memilih Joe Biden yang jauh lebih senior sebagai pendampingnya. Biden dimaksimalkan melakukan lobi-lobi politik untuk meringankan kerja Obama sebagai presiden negara Adidaya tersebut. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran Jokowi akan sungkan. Keduanya justeru bisa saling mengisi,” tambah Aan.
 
Usia politik Jokowi dan PDIP yang masih panjang, lanjutnya, membutuhkan figur kuat untuk membantu tugas Presiden di pemerintahan tetapi tidak punya ambisi kekuasaan di masa mendatang. Pendapat yang mewacanakan cawapres dari kalangan muda, kata Aan, malah akan menyandera Jokowi dalam perebutan citra untuk kursi Presiden pada suksesi pemerintahan selanjutnya, bahkan cawapres muda berpotensi melahirkan matahari kembar.
 
“Kalau sesama orang muda, justeru riskan, karena potensial untuk saling bersaing berebut citra. Figur sesama muda malah rentan melahirkan matahari kembar.  Yang namanya juga darah muda,” ucap Aan yang khas dengan senyumannya.
 
Aan menambahkan, jika Jokowi memilih Cawapres muda, hal itu cenderung menciptakan persaingan ke dalam.
 
“Kalau sama-sama muda, bisa pecah kongsi nantinya, seperti yang banyak terjadi di level daerah, belum lima tahun sudah bersaing. Belum lagi faktor pengalaman yang minim,  sementara lingkup tugas sebagai  presiden-wapres sangat luas dengan tanggung jawab yang besar, itu tidak mudah diatasi.”
 
Pendapat tentang ketakutan jika Jokowi bersanding dengan JK akan kehilangan pemilih pemula, langsung ditepis oleh Aan. Menurutnya, fakta survei sudah cukup jelas bahwa pasangan yang memperoleh elektabilitas paling tinggi adalah duet Jokowi-JK.
 
“Soal elektabilitas hingga kepada pemilih pemula. Kita mengacu saja kepada hasil survei, bahwa pasangan yang paling tinggi tingkat elektabilitasnya dan paling rendah resistensinya, adalah pasangan Jokowi-JK, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran. Melihat hasil survei tersebut, itu sudah cerminan bahwa pasangan inilah yang dikehendaki rakyat Indonesia,” tutup Aan dengan ekspresi wajah cerahnya.

No comments:

Post a Comment

Personil Plat Merah

Personil Plat Merah

Text Widget

Mohon Maaf !

Sehubungan Website utama kami www.platmerah.co.id
dan www.beritaplatmerah.com sedang dalam perbaikan sehingga tampilannya belum sempurna,
maka untuk sementara berita-berita ditampung di blog ini.

Terima kasih