Tuesday, April 21, 2015

Dibalik Peringatan Hari Kartini setiap 21 April


Foto : @ldo / platmerah.co.id
Tampak  Surhatni bersama anak dan tetangga nya tengah mengambil
upahan cucian mobil di sebuah pangkalan cucian mobil Milik Harmiji
di desa Lebak Budi,Kec. Tanjung Agung,Kab. Muara Enim,Selasa (21/4)

Kisah Surhatni,  Ibu Rumah Tangga Yang Berprofesi Sebagai Pencuci Mobil

Ibu kita Kartini, Putri Sejati
Putri Indonesia, Harum Namanya
Ibu Kita Kartini,Pendekar Bangsa
Pendekar Kaumnya, Untuk Merdeka.


Itulah sepenggal lirik lagu Ibu Kita Kartini ciptaan WR Supratman. Lagu tersebut mengingatkan kita akan kembali ke perjuangan putri bangsawan itu. Dengan membawa misi emansipasi wanita alias seorang wanita tidak bolah kalah dengan seorang laki-laki.  Lalu, apa makna peringatan Hari Kartini yang setiap tanggal 21 April di peringati dan di era Kartini saat ini ?

---Hendro Aldo Irawan,Tanjung Agung,Sumsel---‎

Menjadi pencuci mobil boleh di kata adalah profesi seorang laki-laki. Namun batasan itu tidak lah berlaku bagi wanita hebat yang satu ini. Surhatni atau Sur (43) begitu lah namanya di sapa. Seorang ibu rumah tangga, warga desa Lebak Budi, Kecamatan Tanjung Agung,Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, sehari-hari menjalani profesi yang tidak banyak di lakukan oleh kaum hawa, yaitu dengan menjalani pekerjaan sampingannya sebagai pencuci mobil di kampungnya. Aktivitas tersebut ia lakukan tiada lain untuk mencari tambahan nafkah untuk keluarga.

Boleh dikata, Sur merupakan salah satu dari sekian wanita perkasa yang menginspirasi kaum wanita di Kabupaten Muara Enim untuk dapat bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Wanita yang sudah memiliki 3 putri dan 1 putra ini  (Lentriani 25,Yeni Alpitasari 22,Lesi Apriza 15, dan si bungsu Fengki (8), serta 2 cucu yaitu Davis (8) dan Farel (2) ini, seakan tak kenal lelah. Kapan pun bila ada yang membutuhkan jasanya, ia tak sungkan untuk membantu atau menggantikan tugas sang suami Jamiri (45), yang juga  berprofesi menjadi pencuci mobil, selain dari pekerjaan nya sebagai petani serabutan. Apa lagi lokasi tempat ia mencuci tidak lah begitu jauh, hanya beberapa langkah dan cuma di batasi dengan jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalinteng) atau persis nya di seberang rumahnya yang sangat sederhana.

"Ya kadang saya di bantu anak saya dan juga mengajak tetangga saya yang juga seorang wanita ibu rumah tangga, bila saya mencuci mobil yang ukuran nya lebih besar seperti jenis truck P‎S,”imbuhnya.

Meski hanya seorang wanita yang bertubuh kecil, Tapi Sur  mengaku tak merasa capek atau pun letih. Ia pun sebagai wanita tidak mengabaikan tugas dan tanggung jawab nya sebagai seorang istri dalam sebuah rumah tangga.

Dari hasil upah yang ia terima setelah selesai mencuci mobil, ia sisihkan untuk di gunakan untuk biaya keperluan sekolah anaknya atau pun untuk  sekedar uang jajan dan keperluan dapur.
"Ya alhamdulillah nak, bisa membantu kebutuhan keluarga. Kadang saya pun di rumah tidak ada yang saya harus kerjakan. Anak-anak sudah besar semua dan ada yang sudah menikah,”ujarnya dengan nada yang lembut di jumpai wartawan media on line platmerah di sela aktivitasnya mencuci mobil, Selasa (21/4).

Lebih lanjut kata dia, Pendapatan per hari yang ia terima nya pun tidak lah besar. Jika beruntung, seharian dia bisa mendapat kan uang yang lumayan, tergantung dari berapa jumlah mobil yang ia mampu untuk mencurinya. Terkadang ia pun mengajak tetangga nya yang seorang ibu rumah tangga, untuk ikut membantunya mencuci sebuah mobil.

 Ada pun harga upah yang ia terima setiap kali selesai mencuci mobil untuk per unitnya sangat bervariasi dan tergantung dari jenis nya. Misal untuk Truck PS Rp.40 ribu, dengan rincian 10 ribu rupiah ia setor kan untuk uang air atau yang mempunyai tempat cucian pak Harmiji , dan Rp. 30 ribu nya untuk upah dia. Sedangkan untuk mobil jenis angkutan desa (Angdes) L 300 Rp.20 ribu , dengan rincian Rp.5 ribu untuk pemilik cucian dan Rp.15 ribu sisanya untuk upah dia.

Bersyukur selama ia menjadi tukang cuci tidak ada si empunya mobil yang komplen atas hasil cucian nya. Kadang ia menerima uang lebih dari pemilik kendaraan yang ia cuci.

Bicara soal peringatan Hari Kartini, ia pun   berpesan agar jadilah wanita yang tangguh dan kuat. Menurutnya wanita jangan mudah mengeluh dengan berbagai cobaan hidup.

 "Alhamdulillah harus dijalani karena kita yang menentukan mau kemana arah hidup ini di bawa,"pesannya. 


No comments:

Post a Comment

Personil Plat Merah

Personil Plat Merah

Text Widget

Mohon Maaf !

Sehubungan Website utama kami www.platmerah.co.id
dan www.beritaplatmerah.com sedang dalam perbaikan sehingga tampilannya belum sempurna,
maka untuk sementara berita-berita ditampung di blog ini.

Terima kasih