Plat Merah | JAKARTA - Penyebab rupiah yang melemah akhir-akhir ini adalah masalah global, bukan disebabkan soal domestik. Maka masyarakat diminta jangan panik, sebab ketahanan ekonomi sendiri cukup bagus.
"Ini kan karena perbaikan ekonomi Amerika, lapangan kerja bertumbuh. Mata uang melemah bukan hanya dialami rupiah, tetapi semua negara," kata Presiden Jokowi, ketika bertemu dengan belasan elemen Relawan di Istana Negara, Selasa (17/3) malam.
Meski penyebabnya adalah US dolar yang menguat, rupiah memang melemah juga terhadap mata uang lain. Namun mereka juga mengalami pelemahan, sehingga impor yang relatif memberatkan adalah barang asal Amerika. "Ini masalah psikologis juga, jadi jangan panik," katanya.
Dalam situasi seperti ini, tutur Jokowi, rumor yang bisa menimbulkan kepanikan, harus dihindari. "Fiskal kita bagus, ketahanan kita bagus, bursa dan pasar obligasi juga bagus. Tetapi kalau situasi ini disikapi dengan panik, hasilnya tidak baik," tutur Presiden.
Elemen Relawan yang bertemu dan makan malam dengan Presiden, antara lain Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP), Pro Jokowi (Projo), Seknas Jokowi, Kebangkitan Indonesia Baru (KIB), Pos Perjuangan Rakyat (Pospera) dan banyak banyak.
Mengenei kondisi politik, Jokowi mengatakan, kini sudah harmonis. "Tidak seseram yang kita bayangkan semula. Ternyata semua bisa saling berbicara, saling berangkulan. Politik relatif tidak masalah lagi, maka kita harus banyak bekerja untuk ekonomi," kata Jokowi. (dd)
No comments:
Post a Comment