Monday, March 30, 2015

Bunda Sitha Hadir di Pameran Batik Khas Tegal di Yogyakarta

Plat Merah | Tegal, Jateng – Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno atau yang akrab dipanggil Bunda Sitha menghadiri pameran, bazaar, peragaan busana dan talkshow bertema “Pengaruh Batik Jogja Istimewa di Tegal” di Pendapa Wisma Kagama UGM Yogyakarta, Sabtu (28/3) belum lama ini. Kegiatan yang diselenggarakan Paguyuban Pecinta Batik Indonesia 'Sekar Jagad' Jogjakarta sebagai ajang memfasilitasi para pelaku usaha batik Tegal untuk mengenalkan hasil kreasinya dan membuka akses pasar batik Tegal lebih dikenal di luar daerah.

“Tegal sebenarnya mempunyai banyak corak batik tulis unik yang merupakan perpaduan antara corak Mataram, Jepara dan Pesisiran. Hanya saja, belum banyak di kenal dikancah batik nasional, karena belum optimalnya produksi serta sosialisasi. Apalagi produksi batik oleh para perajinnya dikerjakan sebagai sampingan bukan pekerjaan utama,” jelas Walikota Tegal Hj. Siti Masitha.
 
Dikatakan, untuk mengenalkan dan mengembangkan batik, sejak 11 tahun yang lalu, Pemkot Tegal berkomitmen mengangkat batik tulis khas Tegal melalui 8 program promosi. Salah satunya mewajibkan seluruh PNS, pegawai BUMD, BUMN serja perbankan untuk mengenakan batik tulis khas tegal sehari dalam satu minggu dengan warna dominan biru.
Menurut Walikota, selain dipengaruhi corak mataraman yang dibawa Amangkurat I, batik Tegal juga dipengaruhi corak Jepara yang dibawa RA Kardinah (adik RA Kartini) yang merupakan istri Bupati Tegal RM Sajitno Reksonegoro IX. Melalui proses peleburan budaya tersebut corak batik Tegal menjadi sangat unik, ekspresif dan dekoratif

Untuk mengembangkan batik khas Tegal, Pemkot Tegal mengadakan lomba desain batik dan pagelaran batik, pelatihan membatik, pemberian penghargaan bagi maestro batik serta membuka akses bergabung dengan paguyuban pecinta batik seperti Sekar Jagad.
Ketua Umum Sekar Jagad Ir Dra Larasati Suliantoro Sulaiman disela kegiatan mengatakan corak batik Tegal banyak dipengaruhi motif-motif batik Yogyakarta (Corak Mataraman) yang sangat kuat.
Sejarah perkembangan batik Tegal sangatlah panjang. Pengaruh batik corak Mataraman masuk ke Tegal saat Raja Amangkurat I (Sunan Amangkurat Mas) dari Kraton Kasunanan Surakarta dalam pelariannya menyusuri pantai utara Jawa dan menetap lama di Tegal Arum (Tegal). Setelah Amangkurat I meninggal, batik Mataram yang dibawanya terus berkembang berbaur dengan corak pesisiran dari Tegal.
 
Dirinya menambahkan, ragam hias batik Tegal lebih merdeka dengan munculnya warna hijau. Hal itulah yang membedakan motif batik Tegal dengan batik Yogya, Pekalongan, Brebes maupun Kebumen. (Hid_PM)

No comments:

Post a Comment

Personil Plat Merah

Personil Plat Merah

Text Widget

Mohon Maaf !

Sehubungan Website utama kami www.platmerah.co.id
dan www.beritaplatmerah.com sedang dalam perbaikan sehingga tampilannya belum sempurna,
maka untuk sementara berita-berita ditampung di blog ini.

Terima kasih