Tuesday, March 31, 2015

CGM Ekspedisi Batu Akik Muara Enim

Laporan khusus Plat Merah : ‎Hendro Aldo Irawan, Muara Enim, Sumsel
 
Mungkin hal ini yang menginpirasi suatu komunitas batu akik yang berada di Kabupaten Muara Enim,Sumatera Selatan, yang dikenal dengan sebutan Community Gemstone Muara Enim (CGM). CGM sendiri merupakan suatu wadah yang mengakomodir pecinta batu akik Muara Enim yang berasal dari berbagai latar belakang profesi mempunyai visi dan misi untuk mengangkat batu lokal sekaligus mempopulerkan sehingga dapat dikenal dimata pecinta batu akik di Indonesia.
Batu akik ini merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan, meskipun sifatnya hanya musiman namun paling tidak dapat menciptakan pemberdayaan masyarakat melalui kerajinan pengasah batu maupun penjual batu akik. Kalau geliat batu akik ini terus booming, dapat dipastikan perekonomian masyarakat dapat meningkat.
Foto: Aldo Irawan/www.platmerah.co.id
Kembali lagi ke CGM,  kendati masih seumur jagung usianya, tetapi eksistensinya tidak diragukan lagi.  Terbukti, sejak sebulan belakangan ini, CGM menerjunkan tim untuk melakukan ekspedisi melakukan perburuan batu akik di beberapa wilayah di Kabupaten Muara Enim. Pencarian batu akik ini, menyisir i wilayah di beberapa desa di kecamatan yang ada di Kabupaten Muara Enim.
Tujuannya, untuk mengidentifikasi jenis-jenis batu akik yang ada di daerah tersebut. Dengan harapan dapat ditemukan batu akik yang nantinya dijadikan icon yang mampu bersaing dengan batu akik yang berasal dari  daerah lain seperti, seperti halnya Baturaja (OKU),Sumsel yang sudah terkenal lebih dulu dengan batu jenis Lavender, Mizone dan Spritus atau pun batu bacan yang berasal dari provinsi Maluku, batu Raflesia asal provinsi Bengkulu ataupun batu yang berasal dari Pulau Jawa.
Berlanjut ke CGM, sejak seminggu terakhir ini, Tim Ekspedisi CGM melakukan perburuan batu akik. Mulai dari, aliran sungai Enim yang membelah Kota Muara Enim, hingga ke Desa Tanjung Lalang dan Desa Muara Emil Kecamatan Tanjung Agung, berlanjut ke Desa Aur Duri Kecamatan Rambang Dangku,Kabupaten Muara Enim.
Perburuan tersebut tidak mengenal lelah meskipun air sungai dalam keadaan pasang, namun Tim Ekspedisi CGM dengan peralatan seadanya seperti linggis, cangkul dan Palu. Tidak menyurutkan, semangat untuk terus mencari dan menggali batu akik tersebut, meskipun keringat bercucuran hanya demi batu akik.
“Memang, tidak mudah untuk mendapatkan batu akik berkualitas baik dan berpola unik. Tapi yakin lah dengan semangat, pantang menyerah dan kekompakan yang terjalin bersama. Apa yang kita inginkan akan tercapai,”kata Anwar Kohar Ketua CGM kepada wartawan wartawan media on line platmerah ditemui di lokasi pencarian batu akik Desa Tanjung Lalang dan Desa Muara Emil Kecamatan Tanjung Agung, Minggu (22/3).
 Dikatakan Anwar, dalam perburuan batu di Desa Tanjung Lalang dan Desa Muara Emil, batu akik yang ditemukan batu kecubung air, batu badar besi, badar perak, batu serat bambu, batu fosil sungkai dan jenis teratai.  Diakui Anwar, Tim ekspedisi yang terjun langsung hampir seluruh personil, menyisiri aliran sungai enim di dua desa tersebut.
“Memang medannya tidak terlalu berat, hanya menyisiri sungai dan menggali batu di tepian sungai, tapi membutuhkan tenaga yang cukup ekstra,”ujar Anwar yang mengkomandoi Tim Ekspedisi itu.
Sebelumnya, Sabtu (21/3) Tim Ekspedisi CGM yang telah mendapatkan informasi kalau di Desa Aur Duri Kecamatan Rambang Dangku terdapat batu Lavender.  Lalu, belasan orang yang tergabung dalam ekspedisi CGM langsung berangkat ke lokasi dengan mengendarai dua mobil  dilengkapi peralatan melakukan pencarian batu akik tersebut.
Berangkat pagi, Tim Ekspedisi melaju ke lokasi, ternyata lokasi yang dituju medannya cukup berat, sebab  jalur yang dituju cukup sulit untuk dilintasi kendaraan roda dua dikarenakan jalan yang berlumpur dan terjal bergelombang. Bahkan, berapa kali kendaraan harus memutar arah mencari jalan alternatif. Hingga menjelang sore, target yang dituju lokasi Aur Duri bisa digapai.
Dengan ‎ditemani seorang warga setempat sebagai penunjuk jalan, Tim Ekspedisi menuju lokasi batu akik yang katanya ada batu Lavender. Menyisiri jalan berliku dan licin dengan berjalan kaki. Ditaksir setengah jam berjalan kaki tiba lah di lokasi. Ternyata, lokasi tersebut merupakan perbukitan yang dikelilingi kawasan kebun warga. Ditempat itu lah, terdapat aliran sungai kecil.
Ketika diteliti, rupanya lokasi tersebut sebelumnya sudah ada bekas galian warga yang mencari batu akik. Tim Ekspedisi CGM ini memulai pencari batu di aliran sungai kecil yang berasal dari perbukitan Desa Aur Duri tersebut. Hampir, dua jam pencarian hingga akhirnya berhasil menemukan batu akik yang kata warga disana adalah batu Lavender.
Hanya saja, Tim ekspedisi hanya mampu mendapatkan pecahan batunya saja, bukan bongkahan besar yang diharapkan. Setelah dicermati dari bentuk warna dan serat batu, kalau batu yang ditemukan tersebut lebih mirip batu akik jenis Bungur.
 “Warnanya ungu dan seratnya kristal mirip dengan batu bungur”kata Adit Ketua Kontes batu akik “Bupati Cup” 2015.
Menurut Adit, Ekspedisi ini tidak semata-mata hanya menggali batu akik saja, melainkan untuk mengidentifikasi jenis-jenis batu akik yang tersebar di wilayah Kabupaten Muara Enim,Sumatera Selatan.
“Jadi, dari semua desa, nantinya  bisa diketahui jenis-jenis batunya,”terang Adit.
CGM ini aku Adit, tidak hanya sebatas komunitas batu akik saja, melainkan memiliki harapan. Kedepannya bisa melestarikan potensi-potensi batu akik di Muara Enim serta mempopulerkannya di mata nasional. Disamping, pemberdayaan masyarakat.(@ldo-PM)
Foto : Aldo/platmerah.co.id
‎Tampak Tim Ekspedisi Community Gemstone Muara Enim (CGM), Wadah yang mengakomodir pecinta batu akik di  Muara Enim‎, Sumatera Selatan tengah melakukan penjelajahan batu akik.

No comments:

Post a Comment

Personil Plat Merah

Personil Plat Merah

Text Widget

Mohon Maaf !

Sehubungan Website utama kami www.platmerah.co.id
dan www.beritaplatmerah.com sedang dalam perbaikan sehingga tampilannya belum sempurna,
maka untuk sementara berita-berita ditampung di blog ini.

Terima kasih