Akibat Longsor, Akses Jalan Semende Darat Ulu Lumpuh Total

Foto : Aldo/platmerah.co.id
Tampak suasana materil tanah yang longsor menutupi
badan jalan sepanjang 40 meter menuju Desa Tanjung Tiga
 Kecamatan Semende Darat Ulu,Kabupaten Muara Enim,
Sumsel, Kamis (26/3)

Camat SDU : Sampai saat ini akses jalan masih tertutup

Platmerah | Muara Enim,SUMSEL -  Longsor yang menimbun badan jalan menuju Desa Tanjung Tiga Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU), Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan,  yang terjadi dua hari lalu kondisinya saat ini masih terisolir.

"Kondisi jalan yang tertimpa longsoran sepanjang 40 meter menuju Desa Tanjung Tiga Kecamatan SDU yang terjadi pada hari Senin lalu (23/3) sekitar pukul 17.00 WIB, hingga saat ini masih tertutup," ujar Camat SDU Drs. Tasman, Saat dihubungi media online platmerah melalui telpon selulernya, Kamis (26/3.)‎

Dikatakan Tasman, masih tertutupnya akses jalan tersebut dikarenakan longsoran tanah yang menimpa badan jalan tersebut tidak bisa dikerjakan lagi secara manual oleh tenaga manusia.

"Sebenarnya longsor yang menimpa badan jalan dari desa Perencul menuju Desa Tanjung Tiga tersebut ada sekitar 7 titik . Namun yang terparah hanya satu titik hingga menutup semua badan jalan tersebut dan penanganannya harus menggunakan alat berat," jelas Tasman.

Sementara yang 6 titik, tambah Tasman, karena longsoran kecil sudah dibersihkan masyarakat setempat secara gotong royong.

Tasman menerangkan, saat ini Pemkab Muara Enim melalui dinas terkait sudah mendatangkan alat berat yang sekarang masih dalam perjalanan menuju lokasi. Sementara untuk tim yang akan mengerjakan sudah berada di lokasi. 

Sementara itu, Yuhadi, Kades Tanjung Tiga ketika dikonfirmasi media online platmerah, Kamis petang (26/3), melalui handphonenya membenarkan saat ini pihaknya bersama tim dari Muara Enim sudah berada di lokasi. Dan masih menunggu alat berat yang masih dalam perjalanan.

Dikatakan Yuhadi, untuk sementara ini arus lalu lintas menuju desa tersebut masih lumpuh karena material yang terdiri tanah bercampur bebatuan dan semak-semak menutup semua badan jalan.

Kemudian mengenai aktifitas warga ketika mau masuk dan keluar yang menggunakan kendaraan roda dua terpaksa harus di gotong, sedang untuk roda empat tidak bisa lewat sama sekali," ungkap Yuhadi

Sambung Yuhadi, masyarakat yang akan mengeluarkan hasil bumi seperti kopi, kayu manis, sayuran terpaksa harus di oper ke kendaraan yang sudah menunggu di sebelah lokasi longsor.

"Berkemungkinan besok akses jalan tersebut sudah bisa dilalui oleh masyarakat karena menurut informasi tim, bahwa setibanya alat dilokasi akan langsung bekerja,"pungkasnya.(@ldo-PM)