Saturday, June 7, 2014

Proyek Double Track “Ancam” Taman Kota Muara Enim

Taman Kota miniatur air terjun yang berada di Jalan A Yani (dekat jembatan Enim II) Kota Muara Enim,Sumsel (7/6).

Platmerah  I Muara Enim,SUMSEL -  Keberadaan proyek double track milik PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang berada di Jalan Ahmad Yani (dekat jembatan Enim II) Kecamatan Muara Enim, berjarak lebih kurang 2,5 meter dengan taman kota yang berada pada lokasi sama. Kini mengancam keindahan taman kota sumbangan pihak ketiga ini. Padahal,  sejumlah taman kota yang ada di Kota Muara Enim dan juga termasuk taman kota miniatur air terjun ini menjadi penyumbang nilai untuk meraih piala Adipura. Dikonfirmasi Bupati Muara Enim, Ir Muzakir Sai Sohar, beberapa waktu lalu, kepada sejumlah awak media, menuturkan dan meminta kepada pihak terkait untuk memperhatikan salah satu aset milik Pemerintah Kabupaten Muara Enim, dimana dalam proses pengerjaan proyek double track milik PT. KAI  jangan sampai merusak keindahan taman kota tersebut.

“Memang berada dekat dengan double track babaranjang, tapi kalau tidak hati – hati dalam pengerjaannya bisa merusak taman kota. Dan tidak indah lagi. Namun, saya yakin pihak PT. KAI bisa berkerja profesional,” ucapnya.

Meskipun begitu, sambung Muzakir, semua pihak harus memperhatikan aset milik daerah untuk dirawat dan dipelihara. Seperti taman kota, kolam retensi, dan lainnya. Terlepas Kabupaten Muara Enim nantinya usai mendapatkan piala Adipura. Tentunya keberadaan aset – aset ini harus selalu dijaga oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Karena dengan taman kota membuat Kabupaten Muara Enim menjadi indah dan asri,” katanya.

Dibenarkan Kepala Badan Lingkungan Hidup Muara Enim, Zulkarnain Bachtiar, memang taman – taman kota yang diperoleh dari sumbangan pihak ketiga yakni dari PT. Global Mitra Mas (GMM), baik yang berada di kawasan GOR Pancasila maupun di dekat Jembatan Enim II Jalan Ahmad Yani. Selain itu, kata dia, pada kawasan hutan kota maupun kawasan pasar inpres sumbangan dari APBD Pemkab Muara Enim, serta kawasan lainya terdapat sumbangan PT. Bukit Asam. Dimana semuanya itu memiliki andil dalam penilaian Adipura.

“Semua pihak harus menjaga sejumlah lokasi yang menjadi titik penilaian adipura, seperti kolam retensi dan taman – taman kota serta hutan kota,” urainya (7/6).

Terpisah saat dihubungi melalui sambungan seluler, Staf Madya Bidang Jembatan Investasi Divre III Sumatera Selatan (Sumsel) PT KAI, Jatnika, menuturkan bahwa pihaknya sudah bekerja sesuai dengan prosedur. Semua terkait dengan perizinan, analisis manajemen dampak lingkungan (AMDAL) dan sebagainya, menurutnya sudah mendapatkan izin dari Pemkab Muara Enim. Persisnya, proyek doble track yang menghubungkan Tanjung Karang Lampung hingga Muara Enim Sumsel yang pada lokasi dengan taman kota di Jalan Ahmad Yani tidak akan terganggu.

“Semua sudah sesuai, kalau salah satu perizinan tidak terpenuhi bagaiman proyek bisa berjalan,” cetusnya. (@ldo-PM)

No comments:

Post a Comment

Personil Plat Merah

Personil Plat Merah

Text Widget

Mohon Maaf !

Sehubungan Website utama kami www.platmerah.co.id
dan www.beritaplatmerah.com sedang dalam perbaikan sehingga tampilannya belum sempurna,
maka untuk sementara berita-berita ditampung di blog ini.

Terima kasih