Platmerahnews | JAKARTA - Pengamat politik Universitas
Indonesia (UI) Boni Hargens, mendesak Emrus Sihombing segera menunjukkan
bukti bahwa Relawan Jokowi di media sosial adalah orang-orang bayaran.
"Emrus
salah kaprah besar. Dia harus menunjukkan bukti bahwa Relawan Jokowi
dibayar. Jika tidak, Emrus adalah kelas orang pinggir jalan, bicara
tanpa bukti. Pengamat kelas sampah, sungguh memalukan," ujar di Boni di
Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Boni menduga, Emrus
sengaja membuat pernyataan salah, supaya namanya melambung. Dia mau
beranjak dari pengamat pinggir jalan atau kelas sampah, menjadi pengamat
yang berkelas. Tapi caranya salah, malah semakin kokoh sebagai pengamat
pinggir jalan.
Karena seorang pengajar di
Universitas Pelita Harapan (UPH) tetapi bicara tanpa bukti, Emrus telah
mempermalukan UPH. "Kalau dosen UPH saja sudah kacau seperti Emrus,
apalagi mahasiswa. Saya khawatir lulusan UPH menjadi pembual tanpa
bukti," tegasnya.
Boni mengingatkan, soal tudingan
Relawan Jokowi dibayar, adalah soal serius buat bangsa ini. Mengapa,
dukungan kepada Jokowi adalah manifestasi kebangkitan kesadaran politik
rakyat, namun dipadamkan Emrus dengan menuding bayaran.
"Bagi
seorang ilmuwan, tak ada hal paling memalukan selain bicara tanpa
bukti. Itulah yang dilakukan Emrus. Ini mempermalukan UPH. Kasian UPH,
mempekerjakan ilmuwan kelas sampah seperti Emrus," tutur Boni.
UPH Diminta Pecat Dosen Pembual
Barisan
Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) meminta Universitas Pelita Harapan
(UPH) segera memecat dosen pembual, Emrus Sihombing. Emrus mengatakan
Relawan Jokowi dibayar, tapi tidak menunjukkan bukti.
"Sungguh
menyesalkan, kampus yang diisi akademisi sebagai benteng terakhir
kebenaran, dosennya justru membual, bicara tanpa bukti. Ini
mempermalukan UPH," tegas Utje Gustaaf Patty, Sekjen DPP Bara JP di
Jakarta Selasa (29/4).
Utje mengatakan, jika Emrus Sihombing
tidak bisa menunjukkan bukti bahwa Relawan Jokowi dibayar, maka dia
harus minta maaf kepada publik. "Jika tidak maaf kepada publik, kami
akan unjuk rasa ke UPH agar Emrus dipecat, karena membual tanpa bukti,"
katanya.
Bagi Relawan Jokowi, UPH sebagai universitas bergensi,
malah dinodai pengamat tidak bermutu seperti Emrus Sihombing. Relawan
Jokowi menilai Emrus pantas dipecat, bukan karena menyerang Relawan
Jokowi, tetapi karena bicara tanpa bukti.
Emrus bukan hanya
melukai Relawan Jokowi Bara JP, tetapi juga ratusan bahkan ribuan
kelompok pendukung Jokowi di seluruh dunia. "Kalau dosen bicara tanpa
bukti, saatnya kampus dan universitas ditutup saja, karena mencetak
pembual tanpa bukti," tandas Utje. (sam)
Featured Post 3
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Personil Plat Merah
Text Widget
Mohon Maaf !
Sehubungan Website utama kami www.platmerah.co.id dan www.beritaplatmerah.com sedang dalam perbaikan sehingga tampilannya belum sempurna,
maka untuk sementara berita-berita ditampung di blog ini.
Terima kasih
No comments:
Post a Comment