JAKARTA – Calon wakil presiden Jusuf Kalla naik pitam saat mendengar
bahwa politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menilai
Joko Widodo sinting karena menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri
Nasional.
"Kelewatan itu, dia (Fahri) sinting kali, apa salahnya (1 Muharam dijadikan Hari Santri)," kata JK di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Dijelaskan JK, tidak ada sedikitpun pengaruh jika 1 Muharam ditetapkan sebagai Hari Santri. Sebab pada hari itu memang ketentuan negara untuk menjadikan hari libur nasional.
Artinya, sambung JK, tidak akan ada penambahan hari libur meskipun pemerintah menetapkan Hari Santri Nasional.
"Dihargai santri itu, sebagai bagian yang telah memberi andil bagi bangsa, sama dengan hari-hari lain," ujarnya.
Sebelumnya, Fahri melalui akun twitternya @fahrihamzah pada Kamis (27/6/2014) menulis : Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!
Tim Advokasi Komite Pemenangan Jokowi-JK melaporkan politikus PKS sekaligus anggota tim sukses Prabowo-Hatta itu kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sumber: Bisnis *
"Kelewatan itu, dia (Fahri) sinting kali, apa salahnya (1 Muharam dijadikan Hari Santri)," kata JK di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Dijelaskan JK, tidak ada sedikitpun pengaruh jika 1 Muharam ditetapkan sebagai Hari Santri. Sebab pada hari itu memang ketentuan negara untuk menjadikan hari libur nasional.
Artinya, sambung JK, tidak akan ada penambahan hari libur meskipun pemerintah menetapkan Hari Santri Nasional.
"Dihargai santri itu, sebagai bagian yang telah memberi andil bagi bangsa, sama dengan hari-hari lain," ujarnya.
Sebelumnya, Fahri melalui akun twitternya @fahrihamzah pada Kamis (27/6/2014) menulis : Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!
Tim Advokasi Komite Pemenangan Jokowi-JK melaporkan politikus PKS sekaligus anggota tim sukses Prabowo-Hatta itu kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sumber: Bisnis *
No comments:
Post a Comment